APAPUN SEBUTANNYA, MEREKA LUAR BIASA...!!!
Dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) didukung oleh SDM dengan berbagai jabatan dengan tupoksinya masing-masing. Jabatan yang merupakan ujung tombak program dan paling familier adalah Pendamping Sosial PKH. Sudah begitu sering dan banyak media yang menyampaikan dan membahas tentang Pendamping Sosial PKH dari beragam aspek. Tugasnya yang berhubungan langsung dengan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menjadikannya lebih banyak dikenal.
Pengakuan terhadap sepak terjang Pendamping Sosial PKH sudah banyak muncul, berbeda dengan salah satu partner kerja mereka yang dulu disebut sebagai Operator PKH. Operator PKH yang juga merupakan bagian dari SDM PKH saat ini telah berganti nama menjadi Administrator Pangkalan Database (APD). Selain faktor jumlah yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah Pendamping Sosial PKH, juga karena sesuai tupoksi mereka yg berada di belakang meja dan berhadapan dengan layar komputer untuk mengentry dan analisis data serta administrasi, menjadikannya tidak banyak yang membahas tentang bagaimana mereka menyelesaikan setiap tugas yang diberikan.
Meskipun sebutan bagi mereka saat ini telah berubah menjadi APD yang tertuang dalam Permensos No 1 Tahun 2008 betugas untuk mengumpulkan,
memverifikasi, mengolah, dan mendistribusikan data PKH
di pusat, daerah provinsi, dan daerah kabupaten/kota tetapi disebabkan saat ini masih dalam proses perubahan system yang ada, maka mereka masih mengerjakan banyak hal termasuk entry data seperti tugas Operator PKH.
Pemutakhiran data KPM menjadi bagian dari siklus dalam Pelaksanaan PKH yang bertujuan untuk mengupdate data KPM sesuai kondisi riil di lapangan. Pemutakhiran data dilakukan oleh Pendamping Sosial PKH sewaktu-waktu ada perubahan kondisi KPM dengan menuangkannya dalam Form Pemutakhiran yang disetorkan ke APD dan ditindaklanjuti oleh APD dengan mengentry pada SIM PKH. Entry pemutakhiran data tersebut menjadi salah satu tugas berat yang harus dikerjakan oleh APD PKH di Kabupaten Gunungkidul mengingat rasio ampuan APD yang cukup tinggi berkisar di angka 1 : 8.000 (1 APD mengampu 8000 KPM).
Sederet tugas selain entry data harus mereka hadapi kesehariannya. Membuat kelengkapan administrasi penyaluran Bansos PKH, seperti form kontrol, undangan pengambilan bantuan (mengingat untuk Kabupaten Gunungkidul masih dengan sistem komu itas), membuat surat pemberitahuan penyaluran, membuat estimasi biaya operasional penyaluran, dan laporan progres penyaluran Bansos PKH yang terus diupdate. Tugas administrasi lainnya seperti kelengkapan verifikasi kehadiran komponen PKH di fasilitas pendidikan maupun kesehatan. Dalam kegiatan verifikasi mereka harus mencetak form bantu verifikasi yang digunakan untuk mengetahui komitmen KPM PKH, dimana hasilnya akan dimasukkan dalam SIM PKH sebagai acuan Final Closing Data KPM di setiap tahap penyaluran.
Masih banyak lagi tugas yang harus mereka kerjakan dalam pelaksanaan PKH saat ini. Hal tersebut terjadi karena untuk saat ini masih dalam proses perubahan mekanisme dalam pelaksanaan PKH, termasuk di dalamnya aplikasi data yang digunakan. Perubahan sebutan dari operator menjadi APD terjadi karena ke depan akan ada perubahan tupoksi. Salah satu tenaga ahli PKH Kemsos RI dalam kesempatan Choaching Fasilitator Bimbingan dan Pemantapan SDM PKH 2018 tanggal 17 - 20 Maret 2018 menyampaikan bahwa saat ini dilakukan proses penyempurnaan aplikasi E-PKH, ke depan entry pemutakhiran langsung dilakukan oleh Pendamping Sosial PKH pada aplikasi berbasis android tersebut. Tugas APD ke depan lebih pada analisis dan pengendalian data.
Administrator Pangkalan Database PKH Kabupaten Gunungkidul memang luar biasa. Mungkin itu ungkapan untuk menunjukkan bagaimana mereka menyelesaikan setiap tugas yang diberikan. Ungkapan-ungkapan dan kata kias berupa instruksi yang menunjukkan beban bagi mereka, mereka rubah menjadi motivasi dalam menyelesaikan tugasnya. Bahwa "libur adalah mitos", "ojo ngasi leren" (jangan sampai istirahat), "gasss...!" (segera kerjakan), "kentheske...!" (kerjakan dengan cepat), dan masih banyak lagi mereka tanggapi dengan suasana bahagia. Mereka bekerja dalam hening, tanpa riuh dan tidak banyak yang mengetahuinya. Koordinator PKH Kabupaten Gunungkidul, Suro Triwibowo menyampaikan pendapat dalam Rakorcam PKH Kabupaten Gunungkidul tentang kinerja APD PKH dengan satu kalimat,"mereka luar biasa...!". (s/t)